Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas <p>Prosiding Seminar Nasional <span class="fontstyle0">Berseri</span> </p> <p>Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> en-US bahar@uhamka.ac.id (Bahar Sobari) bahar@uhamka.ac.id (Bahar Sobari) Thu, 07 Jul 2022 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI WILAYAH IBU KOTA NEGARA (IKN) https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/496 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Pemindahan Ibu Kota Negara ke Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan menyelesaikan berbagai masalah yang ada di Jakarta. </span><span style="vertical-align: inherit;">Membangun suatu wilayah menjadi Ibu Kota Negara membutuhkan berbagai persiapan, salah satu aspek penting yaitu pemenuhan kebutuhan akan fasilitas seperti pendidikan dan kesehatan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan fasilitas pendidikan dan kesehatan di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) sampai tahun 2045 dengan mempertimbangkan aspek proyeksi pertumbuhan penduduk. </span><span style="vertical-align: inherit;">Analisis lingkup yaitu desa dan data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). </span><span style="vertical-align: inherit;">Pendekatan yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan membandingkan kondisi ketersediaan dengan jumlah penduduk yang disesuaikan dengan Kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI). </span><span style="vertical-align: inherit;">Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah penduduk mencapai 2.717.474 penduduk sampai dengan tahun 2045. Jumlah perkiraan kebutuhan fasilitas kesehatan sampai tahun 2045 yaitu: 8 Rumah Sakit; </span><span style="vertical-align: inherit;">13 Puskesmas; </span><span style="vertical-align: inherit;">26 Puskesmas Pembantu; </span><span style="vertical-align: inherit;">126 praktik dokter; </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 182 apotek. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sedangkan, kebutuhan fasilitas pendidikan yaitu: 312 Taman Kanak-kanak (TK); </span><span style="vertical-align: inherit;">180 Sekolah Dasar (SD); </span><span style="vertical-align: inherit;">97 Sekolah Menengah Pertama (SMP); </span><span style="vertical-align: inherit;">103 Sekolah Menengah Atas (SMA); </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 22 Perguruan Tinggi (PT). </span><span style="vertical-align: inherit;">Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan oleh kualitas fisik maupun sumber daya manusia demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah penduduk mencapai 2.717.474 penduduk sampai dengan tahun 2045. Jumlah perkiraan kebutuhan fasilitas kesehatan sampai tahun 2045 yaitu: 8 Rumah Sakit; </span><span style="vertical-align: inherit;">13 Puskesmas; </span><span style="vertical-align: inherit;">26 Puskesmas Pembantu; </span><span style="vertical-align: inherit;">126 praktik dokter; </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 182 apotek. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sedangkan, kebutuhan fasilitas pendidikan yaitu: 312 Taman Kanak-kanak (TK); </span><span style="vertical-align: inherit;">180 Sekolah Dasar (SD); </span><span style="vertical-align: inherit;">97 Sekolah Menengah Pertama (SMP); </span><span style="vertical-align: inherit;">103 Sekolah Menengah Atas (SMA); </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 22 Perguruan Tinggi (PT). </span><span style="vertical-align: inherit;">Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan oleh kualitas fisik maupun sumber daya manusia demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah penduduk mencapai 2.717.474 penduduk sampai dengan tahun 2045. Jumlah perkiraan kebutuhan fasilitas kesehatan sampai tahun 2045 yaitu: 8 Rumah Sakit; </span><span style="vertical-align: inherit;">13 Puskesmas; </span><span style="vertical-align: inherit;">26 Puskesmas Pembantu; </span><span style="vertical-align: inherit;">126 praktik dokter; </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 182 apotek. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sedangkan, kebutuhan fasilitas pendidikan yaitu: 312 Taman Kanak-kanak (TK); </span><span style="vertical-align: inherit;">180 Sekolah Dasar (SD); </span><span style="vertical-align: inherit;">97 Sekolah Menengah Pertama (SMP); </span><span style="vertical-align: inherit;">103 Sekolah Menengah Atas (SMA); </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 22 Perguruan Tinggi (PT). </span><span style="vertical-align: inherit;">Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan oleh kualitas fisik maupun sumber daya manusia demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. </span><span style="vertical-align: inherit;">126 praktik dokter; </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 182 apotek. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sedangkan, kebutuhan fasilitas pendidikan yaitu: 312 Taman Kanak-kanak (TK); </span><span style="vertical-align: inherit;">180 Sekolah Dasar (SD); </span><span style="vertical-align: inherit;">97 Sekolah Menengah Pertama (SMP); </span><span style="vertical-align: inherit;">103 Sekolah Menengah Atas (SMA); </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 22 Perguruan Tinggi (PT). </span><span style="vertical-align: inherit;">Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan oleh kualitas fisik maupun sumber daya manusia demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. </span><span style="vertical-align: inherit;">126 praktik dokter; </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 182 apotek. </span><span style="vertical-align: inherit;">Sedangkan, kebutuhan fasilitas pendidikan yaitu: 312 Taman Kanak-kanak (TK); </span><span style="vertical-align: inherit;">180 Sekolah Dasar (SD); </span><span style="vertical-align: inherit;">97 Sekolah Menengah Pertama (SMP); </span><span style="vertical-align: inherit;">103 Sekolah Menengah Atas (SMA); </span><span style="vertical-align: inherit;">dan 22 Perguruan Tinggi (PT). </span><span style="vertical-align: inherit;">Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan harus ditingkatkan oleh kualitas fisik maupun sumber daya manusia demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.</span></span></p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Martina Ayu Sejati Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/496 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI ZONA POTENSI AIR TANAH MENGGUNAKAN GIS DAN AHP UNTUK ANALISIS POTENSI AIR TANAH DI KAWASAN IKN NUSANTARA https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/497 <p>Sebagai kawasan strategis terencana, Kawasan Ibukota Negara (IKN) Nusantara memerlukan ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan. Dari sisi ketersediaan, ada tiga sumber cadangan air yang bisa digunakan sebagai air baku, yaitu air hujan, air tanah, dan air permukaan (bendungan dan sungai). Air tanah merupakan sumber air yang penting, baik dalam penggunaan domestik, agrikultur dan industri. Kebutuhan akan air tanah sebagai alternatif sumber air baku sangat penting keberadaan sebagai cadangan ketersediaan air.&nbsp; Kajian ini menekankan keefektifan integrasi teknik penginderaan jauh, GIS, dan analitis hirarki proses (AHP) dalam pengelolaan air tanah, khususnya dalam delineasi zona potensi air tanah (GWPZs). Zona potensi air tanah adalah pendefinisian suatu area berdasarkan kemungkinan adanya sumber air tanah. Dalam studi ini, berbagai faktor geoenvironmental, seperti litologi, geomorfologi, penggunaan/tutupan lahan, kerapatan kelurusan dan jaringan sungai, kemiringan lereng, dan curah hujan digunakan untuk mengidentifikasi GWPZ dan mengklasifikasikan potensi air tanah yang terdistribusi secara spasial di Kawasan IKN. Hasil dari penelitian ini adalah Peta Zonasi Potensi Air Tanah (GWPZs) di Kawasan IKN Nusantara hasil perpaduan parameter-parameter yang digunakan dengan data sekunder lainnya menggunakan SIG. Selanjutnya, peta GWPZs direklasifikasi menjadi lima kelas yang berbeda, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.&nbsp; Peta Zonasi Potensi Air Tanah (GWPZs) yang dihasilkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan ketersediaan air di Kawasan IKN Nusantara.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Muhammad Fiqri Abdi Rabbi, Isma Khoirunnisa, Muhammad Yusup Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/497 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/498 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas dan mortalitas di Desa Jono Oge. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (<em>mix method</em>), yang dimana data kualitatif dihimpun dari pengaruh faktor-faktor fertilitas dan mortalitas penduduk di Desa Jono Oge. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari 21 responden masyarakat Dusun empat Desa Jono Oge. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah data mengenai usia, tingkat pendidikan pekerjaan dan jenis tempat tinggal. Hasil penelitian menunjukan tingkat fertilitas di Desa Jono Oge sangat tinggi. Sedangkan tingkat mortalitas di Desa Jono Oge sangat rendah. faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di Desa Jono Oge adalah adanya Produktivitas sumber daya manusia. Tingkat produktivitas tersebut diukur dari beberapa indicator seperti angka kelahiran kasar, angka kelahiran total dan jumlah fertilitas. Selain faktor fertilitas, faktor mortalitas dapat mempengaruhi jumlah penduduk di suat daerah. Tingkat mortalitas diukur dari beberapa parameter diantaranya tingkat angka kematian kasar, angka kematian total dan jumlah kematian.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Muhammad Mukhlis Sudrajad Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/498 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS LITERASI GEOGRAFI DI MTS DARUL ULUM SASA KOTA TERNATE https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/499 <p>Hasil Observasi pada siswa kelas VII di MTS Darul Ulum Sasa Kota Ternate menunjukan pelaksanaan model pembelajaran belum terfokus pada siswa sehingga proses interkaksi yang berlangsung satu &nbsp;arah. Selanjutnya saat ini guru juga masih menggunakan pembelajaran bersifat konvensional, tanya jawab, pemberian tugas dan presentase akan tetapi hasilnya kurang memuaskan.&nbsp; Terlihat yang aktif adalah siswa yang memiliki ketrampilan di atas rata-rata sedangkan sebagian siswa lainnya hanya mengikuti atau menontonnya. Selain itu nilai hasil belajar masih rendah. Oleh karena itu guru harus mengupayakan untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif dan hasil belajar. Salah satunya dengan model pemblajaran Think Pair Share berbasis Literasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di MTS Darul Ulum Sasa Kota Ternate. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Tindakan Kelas. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan reflex. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi dan analisis data menggunakan n-Gain. Hasil penelitian menunjukan bahwa model Think phare Share berbasis lietrasi geografi dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 50% pada siklus I dan Siklu II sebesar 90%, sehingga mengalami peningkatan sebesar 40%. Sedangkan dilihat dari nilai N-gain juga mengalami peningkatan. Dapat ditunjukan dari gain score sebesar 0,32 pada Siklus I menjadi 0,58 pada siklus II. Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 0,26% dengan kategori gain score sedang.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Hernita Pasongli, Eva Marthinu, Syarifuddin Adjam, Mukhtar Yusuf, Susanti Naki Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/499 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 GEOMORFOLOGI TANGAN DALAM GEOGRAFI FISIK DAN LINGKUNGAN PADA BUMI BERGAMBAR ISLAM SESUAI HAHALSM 472319 PASKA EKONOMI COVID https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/501 <p>Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis geografis bentuk muka bumi dengan pola 472319 Hahslm dalam geomorfologi dengan land form tangan pada geografi fisik dan lingkungan sesuai Hahslm 472319 di era pasca ekonomi Covid. Bumi mengalami proses pembentukan air dan tanah sehingga menjadi benua dan kepulauan. Komposisi laut dan darat yaitu 7:3. Obyek studi ini adalah bentuk laut dan darat di bumi serta Quran 13.31. Riset ini dilakukan dengan studi literatur dari buku, jurnal, media elektronik dan globe bumi serta atlas dunia. Metodologi yang dipakai adalah deskriptif analitis. Metode yang digunakan adalah refleksivitas, similaritas dan dynivitas dengan formula 472319 Hahslm. Hasil yang diperoleh adalah proses perubahan bentuk muka bumi menuju pada pola ibadah sesuai dengan makna kitab suci berupa dipotongnya bumi sesuai makna Quran. Formula Quran 13.31 membentuk susunan 444 berupa nomor surat 13 yaitu 1+3=4 dan dari 31 yaitu 3+1=4. Pola 4 ketiga diperoleh dari jumlah huruf hijaiah dalam kata atas dipotongnya bumi sebanyak 13 huruf berarti 1+3=4. Refleksivitas geomorfologi bumi menyerupai pola 444. Dengan komposisi lautan dan daratan sebesar 7:3 yang memiliki selisih empat dari 7-3=4. Dalam rumus 472319 Hahslm turunan dari Quran 15.87 bermakna Quran berupa 6438 ayat. Makna 4 yang kedua diperoleh dari perkalian 7 dan 2 yaitu 7x2=14 dengan mengambil&nbsp; kata pertama empat dari frasa empat belas. Dan makna 4 yang ketiga dari penjumlahan yaitu 3+1+9=13 di mana akar digit 13 yaitu 1+3=4. Geografi bumi yang kedua pada angka 4 dari geomorfologi benua Asia, Afrika, Eropa dan Australia yang membentuk pola tangan 319.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; R Mochamad A Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/501 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 KESIAPSIAGAAN BENCANA BAGI GOLONGAN PEREMPUAN RENTAN DI DESA WATES JAYA BOGOR https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/502 <p>Indonesia sering kali terjadi bencana karena posisi indonesia terletak diantara lempeng dunia yang aktif, hal tersebut akan memicu terjadinya bencana alam. Saat ini kondisi di indonesia kian memburuk, karena minimnya pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana. Indonesia menjadi negara rawan bencana karena lokasi wilayahnya. Diketahui bahwa Indonesia berada di peringkat ke-35 sebagai negara dengan resiko bencana tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari BNPB bahwa 60-70% korban bencana adalah dari kalangan perempuan. Mulai dari ibu hamil, ibu rumah tangga maupun perempuan yang tidak termasuk dalam usia produktif rentan menjadi korban bencana. Hal ini jelas menjadi permasalahan, karena jika terus terjadi maka diprediksi nantinya jumlah perempuan akan lebih sedikit. Banyak korban yang meninggal dari kalangan perempuan, seharusnya perempuan menjadi pemeran utama yang nantinya akan dipersiapkan untuk menghadapi dan menyikapi bencana, diharapkan resiko yang ditimbulkan itu persentasenya lebih sedikit. Perempuan selalu menjadi korban yang tercatat lebih banyak, karena itu solusi yang dijalankan nantinya harus bermanfaat untuk perempuan, solusi diantaranya adalah dengan mengadakan suatu sosialisasi yang menginformasikan terkait dengan kesiapsiagaan bencana. Disamping itu juga harus melakukan sebuah pelatihan dan simulasi jika bencana terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan menggunakan <em>purposive sampling</em> yang dilakukan untuk mendapatkan data dari narasumber. Kegiatan ini berupa diskusi dan membahas terkait dengan pengarustamaan gender, praktik lapangan dan mengajarkan cara menghadapi bencana.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Amelia Juliana Savitri, Alwin Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/502 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 ANALISIS PENGURANGAN CURAH HUJAN DENGAN TEKNOLOGI SISTEM SEMAI AWAN https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/503 <p>Batu bara merupakan salah satu sumber energi untuk mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia. Produksi batu bara sangat berlimpah dan negara Indonesia termasuk pengekspor terbesar ke-5 di dunia setelah China, Amerika Serikat, India, Australia. PT. Borneo Indobara (PT. BIB) yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu produsen batu bara terbesar Indonesia. Pada tahun 2021 produksi batu bara PT. BIB mengalami penurunan produksi secara drastis akibat dampak adanya La Nina. Meskipun perusahaan sudah melakukan antisipasi terhadap La Nina dengan menaikkan rencana jam hujan tetapi kondisi aktual lebih buruk dari yang diharapkan. Karena itu diperlukan suatu langkah komprehensif melalui penggunaan teknologi untuk dapat memodifikasi cuaca. Target yang diharapkan adalah menurunkan durasi hujan dan intensitasnya sehingga dapat menaikkan jam kerja sesuai dengan rencana. Peningkatan jam kerja ini akan meningkatkan kesempatan operasional untuk dapat bekerja dan memenuhi target baik untuk produksi <em>overburden</em> dan batu bara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan Teknologi Sistem Semai Awan (TSSA) di area kerja PT. Borneo Indobara pada periode 2021/2022 sehingga terjadi penurunan durasi dan intensitas hujan aktual minimal sebesar 15% yang selanjutnya disebut sebagai “target”. Penghitungan durasi dan intensitas hujan digunakan beberapa metode perhitungan Nilai Keberhasilan dengan melihat prosen penurunan durasi dan prosen penurunan intensitas yang didasarkan&nbsp; atas pemantauan dari pemasangan 3 Alat <em>Automatic Weather Station (AWS)</em> sebagai target dan kontrol di lokasi yang sudah ditentukan. Selain data aktual hujan digunakan juga sebagai data pembanding dari data satelit yang berasal dari <em>Global Forecasting System, Accuweather, TRMM, </em>dan<em> GSMaP. </em>Setelah hasil perhitungan didapatkan nilai penurunan durasi sebesar 60% dan intensitas 40%.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Budi Suhardi, Antoyo Setyadipratikto, Bambang Widi Asmoro, Ryfqy Rahmansyah Kushanando Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/503 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 ANALISIS DAERAH RAWAN BANJIR DI KAWASAN IKN NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE SPATIAL MULTICRITERIA EVALUATION (SMCE) https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/505 <p>Salah satu bencana yang berpotensi besar terjadi di Kawasan Ibukota Negara (IKN) Nusantara adalah banjir. Pembangunan IKN menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan dari sebelumnya kawasan hutan menjadi kawasan terbangun. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya banjir di daerah IKN. Analisis menggunakan SIG untuk menghasilkan peta rawan banjir adalah alat yang penting untuk menilai kerentanan daerah rawan banjir. Penelitian ini berfokus pada penilaian daerah rawan banjir di Kawasan IKN Nusantara sebagai salah satu rujukan untuk pembangunan IKN yang berbasis mitigasi bencana. Analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk estimasi zona rawan banjir menggunakan enam faktor fisik yang relevan, seperti intensitas hujan, kemiringan lereng, ketinggian wilayah, kepadatan sungai, penggunaan lahan, dan jenis tanah. Dalam penelitian ini, kepentingan relatif dari faktor fisik dibandingkan dalam matriks berpasangan untuk mendapatkan nilai bobot dengan menggunakan Spatial MultiCriteria Evaluation (SMCE). Pengelolaan SMCE didasari pada dua kriteria yakni kriteria regional dan kriteria penyisih. Kriteria regional digunakan untuk menentukan wilayah yang sesuai dengan prinsip biner. Sementara kriteria penyisih digunakan untuk mendapatkan dengan nilai terbaik pada hasil kriteria regional. Hasil penelitian ini adalah peta rawan banjir yang diperoleh dari penilaian lokasi hasil kriteria regional menggunakan parameter penyisih. Untuk tingkat kerawanan banjir diketahui klasifikasi dan sebaran potensi banjir di Kawasan IKN berdasarkan tingkat kerawanannya.&nbsp;</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Safitri Fara Adifa, Aria Wijaya, Putri Aprilia Ayesha Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/505 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 PENGEMBANGAN PARIWISATA GUA CIWADON MENUJU EKOWISATA BERKELANJUATAN DI DESA CIBODAS KECAMATAN JONGGOL https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/506 <p>Desa Cibodas yang terletak di Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor awalnya merupakan area perkebunan, yang saat ini dikenal sebagai Desa Wisata. Dalam pengelolaannya, baik oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, Gua Ciwadon dikelola secara “ekowisata”. Tujuannya supaya kelestarian alamnya terjaga dengan baik. Pembangunan daerahnya berwawasan lingkungan, sehingga dapat berkelanjutan. Objek wisata Gua Ciwadon Jonggol terdiri atas satu gua yang ada di wilayah Desa Cibodas. Objek wisata di daerah Jonggol berupa wisata alami, terutama karena “proses geologi” yang sudah jutaan tahun lalu. Gua Ciwadon dengan penampakan batuan alami yang dikenal sebagai Stalaktit dan Stalakmit merupakan destinasi yang sempurna untuk geowisata. Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp; menganalisis strategi pengembangan wisata alam Gua Ciwadon yang tepat&nbsp; sebagai ekowisata berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan survey. Pengembangan objek wisata&nbsp; di gua Ciwadon dinilai berdasarkan aspek fisiografis, atraksi dan amenitas yang terdapat di gua Ciwadon. &nbsp;Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa strategi yang diperlukan untuk mengelola objek wisata gua Ciwadon harus berbasis masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam mengelola gua sangat diperlukan mengingat kondisi fisiografis (proses geologis) Daerah Cibodas Jonggol tersebut, perlu diteliti dengan cermat, dibuat deskripsi yang mudah diterima oleh wisatawan, sebagai pengetahuan pemanfaatan daerah wisata yang benar. Kekuatan dari gua Ciwadon dalam upaya pengembangan objek wisata yang dapat berkelanjutan diantaranya memiliki akses lokasi yang sudah baik karena berada di Kabupaten Bogor bagian selatan yang berbatasan dengan kota Kabupaten lain.Gua Ciwadon terbentuk secara alami, dan terdapat ornamen gua yang masih dalam kondisi baik. Sedangkan peluangnya dapat dikembangkan menjadi wisata edukasi khususnya sejarah geologi, kawasan Jonggol yang dapat menjadi alternatif wisata serta memiliki beberapa objek wisata.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Sucahyanto, Sony Nugratama Hijrawadi Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/506 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000 ANALISIS KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2009-2019 https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/544 <p>Perkembangan suatu wilayah memunculkan konsekuensi negatif berupa konversi lahan pertanian menjadi pemukiman atau area terbangun. Hal ini menjadi isu strategis yang perlu dikaji karena akan berdampak pada lingkungan dan keterbatasan akses pada sumber daya lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan pertanian dari tahun 2009 sampai 2019 dan menganalisis faktor penyebabnya. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bangkalan dari Februari-Maret 2022. Analisis data spasial meliputi pembuatan peta, penentuan luas, overlay, penyajian untuk memperoleh data konversi lahan baik spasial dan tabular dengan menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan tutupan lahan 2009 dan 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diolah dengan menggunakan software ArcGIS 10.2.2. Analisis faktor penyebab konversi lahan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas area terkonversi menjadi pemukiman dari masing-masing tutupan lahan pertanian adalah pertanian lahan kering 807.24 ha (0.96 %) yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Konang dan Kokop, pertanian lahan kering campuran 13,630.36 ha (1.86 %) yang tersebar di kecamatan Burneh, Kamal, Kwanyar, Modung dan Tanah Merah dan sawah 0.06 ha (0.001 %) di Kecamatan Bangkalan, Burneh dan Socah. Sebaran area konversi hampir seluruhnya berada di dekat jalan kolektor dan lokal. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab konversi adalah adanya aksesibilitas. Selain itu, faktor lainnya adalah meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dengan nilai rata-rata 0.127 %, kepadatan penduduk rata-rata 1007 km<sup>2</sup>-1, dan pariwisata seperti peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2009-2019 rata-rata 58,898.87 wisatawan.</p> HMPG UHAMKA pendidikan Geografi; Fahmi Arief Rahman, Agung Adiputra Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Berseri https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/544 Thu, 20 Oct 2022 00:00:00 +0000